INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Manusia adalah salah satu makhluk
hidup yang diciptakan oleh tuhan di muka bumi ini yang hidup dibekali dengan
akal dan hidup dengan cara berkelompok saling membutuhkan satu sama lain,
mereka juga memiliki organisme yang terbatas di bandingkan dengan makhluk hidup
lain ciptaan tuhan. Oleh karna itu manusia untuk megatasi keterbatasan
kemampuan organisasinya itu, manusia mengembangkan sistem-sistem dan hidupnya
melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata pencarian dan sitem perlengkapan
hidup lainnya.
Naluri manusia untuk selalu
berhubungan denga oranglain disebut “gregariousness” oleh karena itu manusia
disebut dengan makhluk sosial. Dengan adanya naluri ini, manusia mengembangkan
pengetahuaannya dan memberikan makna pada hidupnya, sehingga timbul yang kita
kenal sebagai kebudayaan ya itu sistem interintregasi dari perilaku manusia
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal dengan
makhluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan.
Manusia itu pada hakekatnya adalah
makhluk sosial,tidak dpat hidup menyendiri. Manusia itu merupakan makhluk yang
bergaul, berinteraksi. Perkembangan ini menjadikan kesatuan-kesatuan
manusia,kelompok sosial yang berupa keluarga dan masyarakat maka terbentuklah
suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
yang mengatur hidup mereka, memenuhi hidupnya.
1.PENGERTIAN INDIVIDU
Manusia sebagai makhluk individu, individu itu berasal dari kata latin yaitu “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu sebutan yang digunakan untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas, kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, istilah individu dalamkaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia. Indi vidu memiliki suatu keperibadian yang berbeda, memiliki ciri khas yang berbeda, terkadang karna perbedaan itu sering terjadi konflik jika suatu individu tidak bisa menyesuaikan sikap atau tingkah laku dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya.
Dalam hal membaur atau menjadi salah satu bagian dari masyarakat wajar klo suatu individu terkadang mempunyai halangan atau kesulitan untuk memahami satu samalain, karena semua indi vidu memiliki kepribadian dan sikap yang berbeda-beda, oleh karena itu suatu individu harus melalui peroses cukup lama untuk bisa menerima satu samalain. Peroses hal semaacam itu disebut juga beradaptasi, dalam hal ini peroses adaptasi sangat dibutuhkan jika suatu individu berada di suatu lingkup masyarakat agar dapat cepat membaur dengan yang lainnya.
Banyak juga suatu individu mengabaikan lingkungan disekitarnya mereka cendrung sibuk terhadap dirinya sendiri tidak ingin tahu lingkungan sekitar, hal inilah yang menyebabkan kurangnya harmonisasi terhadap masyarakat atau kelompok individu yang ada disekitar kita oleh karena itu sering terjadi konflik dengan individu yang lain, dalam hal ini banyak faktor mengapa individu melakukan hal ini diantaranya :
1. Mereka sibuk dengan pekerjaannya makanya tidak ada waktu untuk berkumpul
2. Mereka sukar untuk berbicara atau shering dengan individu yang lain di karenakan berbeda pendapat.
3. Memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda.
4. Keterbelakangan mental.
Hal-hal inilah salah satunya yang dapat membuat suatu individu mengasingkan dirinya.
Manusia sebagai makhluk individu, individu itu berasal dari kata latin yaitu “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu sebutan yang digunakan untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas, kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, istilah individu dalamkaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia. Indi vidu memiliki suatu keperibadian yang berbeda, memiliki ciri khas yang berbeda, terkadang karna perbedaan itu sering terjadi konflik jika suatu individu tidak bisa menyesuaikan sikap atau tingkah laku dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya.
Dalam hal membaur atau menjadi salah satu bagian dari masyarakat wajar klo suatu individu terkadang mempunyai halangan atau kesulitan untuk memahami satu samalain, karena semua indi vidu memiliki kepribadian dan sikap yang berbeda-beda, oleh karena itu suatu individu harus melalui peroses cukup lama untuk bisa menerima satu samalain. Peroses hal semaacam itu disebut juga beradaptasi, dalam hal ini peroses adaptasi sangat dibutuhkan jika suatu individu berada di suatu lingkup masyarakat agar dapat cepat membaur dengan yang lainnya.
Banyak juga suatu individu mengabaikan lingkungan disekitarnya mereka cendrung sibuk terhadap dirinya sendiri tidak ingin tahu lingkungan sekitar, hal inilah yang menyebabkan kurangnya harmonisasi terhadap masyarakat atau kelompok individu yang ada disekitar kita oleh karena itu sering terjadi konflik dengan individu yang lain, dalam hal ini banyak faktor mengapa individu melakukan hal ini diantaranya :
1. Mereka sibuk dengan pekerjaannya makanya tidak ada waktu untuk berkumpul
2. Mereka sukar untuk berbicara atau shering dengan individu yang lain di karenakan berbeda pendapat.
3. Memiliki latar belakang dan sikap yang berbeda.
4. Keterbelakangan mental.
Hal-hal inilah salah satunya yang dapat membuat suatu individu mengasingkan dirinya.
2. KELUARGA
Keluarga adalah unit kesatuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dari masyarakat. Kelompok inilah yang melahirkan individudengan berbagai macambentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini, sebagai gejala universal, dalam membentuk keluaraga harus ada sarat-sarat tertentu atau mempunyai karakteristik :
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan,darah atau adopsi. Yang mengikat suami dan istri adalah perkawinan, yang mengikat anak dan orang tua adalah hubungan darah dan kadang-kadang adopsi.
2. Para anggota keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk suatu rumah tangga. Terkadang dalam suatu keluarga hanya terdiri dari suami dan isntri tanpa anak.
3. Keluarga ini merupakan satu kesatuan yang sering berinteraksidan saling berkomunikasi.
4. Keluarga itumempertahankan suatu kebudayaan bersama yangsebagian besar berasal dari kebiasaan umum yang luas.
Keluarga adalah unit kesatuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dari masyarakat. Kelompok inilah yang melahirkan individudengan berbagai macambentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini, sebagai gejala universal, dalam membentuk keluaraga harus ada sarat-sarat tertentu atau mempunyai karakteristik :
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan,darah atau adopsi. Yang mengikat suami dan istri adalah perkawinan, yang mengikat anak dan orang tua adalah hubungan darah dan kadang-kadang adopsi.
2. Para anggota keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk suatu rumah tangga. Terkadang dalam suatu keluarga hanya terdiri dari suami dan isntri tanpa anak.
3. Keluarga ini merupakan satu kesatuan yang sering berinteraksidan saling berkomunikasi.
4. Keluarga itumempertahankan suatu kebudayaan bersama yangsebagian besar berasal dari kebiasaan umum yang luas.
Fungsi Keluarga
Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang
sulit diubah dan digantikan oleh orang atau lembaga lain tetapi karena
masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak menutup kemungkinan
sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami perubahan. Dalam
pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga tersebut akan banyak dipengaruhi oleh
ikatan-ikatan dalam keluarga, hal ini sesuai dengan yang dikatakan MI Solaeman
(1978:18) bahwa : “Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi yang pokok,
yaitu fungsi-fungsi yang tidak bisa dirubah dan digantikan oleh orang lain,
sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi-fungsi sosial relatif lebih mudah
berubah atau mengalami perubahan”.
Mengenal fungsi keluarga Abu Ahmadi (1991:247) mengemukakan
bahwa tugas atau fungsi keluarga bukan merupakan fungsi yang tunggal tetapi
jamak. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa fungsi kelurga adalah :
Menstabilkan situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi keluarga;
Mendidik; Pemelihara fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan
religius.
Mengenai fungsi keluarga, khususnya tanggung jawab orang tua
terhadap anaknya Singgih P Gunarsa (1991:54) mengemukakan sebagai berikut :
“Tanggung jawab orang tua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak baik dari
sudut organis-Psikologis, antara lain makanan, maupun kebutuhan-kebutuhan
psikis seperti kebutuhan-kebutuhan akan perkembangan, kebutuhan intelektual
melalui pendidikan, kebutuhan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui
perawatan asuhan ucapan-ucapan dan perlakuan”.
Dari konsep tersebut diterangkan bahwa diantaranya peran
orang tua ini sangat penting sekali terhadap pemenuhan kebutuhan intelektual
bagi anak melalui pendidikan.Hal ini merupakan tanggung jawab orang tua harus
diberikan kepada anaknya sehingga orang tua ditekankan harus mengerti akan
fungsi keluarga dan tentunya pemahaman tentang pendidikan. Ini harus
benar-benar dirasakan oleh orang tua sampai mampu berkeinginan untuk
melanjutkan sekolah anaknya ke yang lebih tinggi sehingga wawasan dan pemahaman
anak bisa lebih luas.
Selain dari pendapat diatas mengenai fungsi keluarga ini
menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :
Fungsi Edukatif – Sebagai suatu unsur dari tingkat pusat
pendidikan, merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Dalam
kedudukn ini, adalah suatu kewajaran apabila kehidupan keluarga sehari-hari,
pada saar-saat tertentu terjadi situasi pendidikan yang dihayati oleh anak dan
diarahkan pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Fungsi Sosialisasi – Melalui interaksi dalam keluarg anak
mempelajari pola-pola tingkahlaku, sikap, keyakinan, cita-cita serta
nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka pengembangan kepribadiannya. Dalam
rangka melaksanakan fungsi sosialisasi ini, keluarga mempunyai kedudukan
sebagai penghubung antara anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial
yang meliputi penerangan, penyaringan dan penafsiran ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh anak.
Fungsi protektif – Fungsi ini lebih menitik beratkan dan
menekankan kepada rasa aman dan terlindungi apabila anak merasa aman dan
terlindungi barulah anak dapat bebas melakukan penjajagan terhadap lingkungan.
Fungsi Afeksional – Yang dimaksud dengan fungsi afeksi
adaslah adanya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Anak
biasanya mempunyai kepekaan tersendiri akan iklim-iklim emosional yang terdapat
dalam keluarga kehangatan yang terpenting bagi perkembangan keperibadian anak
Fungsi Religius – Keluarga berkewajiban mmperkenalkan dan
mengajak anak serta keluarga pada kehidupan beragama. Sehingga melalui
pengenalan ini diharapkan keluarga dapat mendidik anak serta anggotanya menjadi
manusia yang beragama sesuai dengan keyakinan keluarga tersebut.
Fungsi Ekonomis – Fungsi keluarga ini meliputi pencarian
nafkah, perencanaan dan pembelanjaannya. Pelaksanaanya dilakukan oleh dan untuk
semua anggota keluarga, sehingga akan menambah saling mengerti, solidaritas dan
tanggung jawab bersama.
Fungsi Rekreatif – Suasana keluarga yang tentram dan damai
diperlukan guna mengembalikan tenaga yang telah dikeluarkan dalam kehidupan
sehari-hari
Fungsi Biologis – Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan biologis keluarga, diantaranya kebutuhan seksuil. Kebutuhan
ini berhubungan dengan pengembangan keturunan atau keinginan untuk mendapatkan
keturunan. Selain itu juga yang termasuk dalam fungsi biologis ini yaitu
perlindungan fisik seperti kesehatan jasmani dan kebutuhan jasmani yaitu dengan
terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan akan mempengaruhi kepada
jasmani setiap anggota keluarga.
Dari uraian mengenai fungsi-fungsi keluaga diatas, maka
jelaslah bahwa fungsi-fungsi ini semuanya memegang peranan penting dalam
keluarga, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang menjadi
anggota keluarganya. Untuk itu dalam penerapannya hendaknya fungsi-fungsi
tersebut berjalan secara seimbang, karena akan membantu keharmonisan serta
kehidupan keluarga. Pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga ini disertai dengan
suasana yang baik serta fasilitas yang memadai.
3.MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu istilah dalam kehidupan sehari-hati yang kita kenal seperti, masyarakat kota, masyarakat desa dan lain-lain. Dalam bahasa inggris dipaai istilah society yang berasal dari bahasa latin socious, yang berati “kawan” istilah masyaraat itu sendiri berasal dari akar kata arab yaitu syaraka yang berati “ikut serta, berpartisipasi”.
Masyaraat merupaan sekumpulan manusia atau kesatuan, hidup manusia yang berinteraksimenurut suatu sitem adat istiadat tertentu yang bersifat continous., dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat dinyatakan sebagai sekelompo manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif. Yang menunjukan ketergantungan tingahlaku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing - masing. Meneliti kenyataan dilapangan,suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.
Masyarakat adalah suatu istilah dalam kehidupan sehari-hati yang kita kenal seperti, masyarakat kota, masyarakat desa dan lain-lain. Dalam bahasa inggris dipaai istilah society yang berasal dari bahasa latin socious, yang berati “kawan” istilah masyaraat itu sendiri berasal dari akar kata arab yaitu syaraka yang berati “ikut serta, berpartisipasi”.
Masyaraat merupaan sekumpulan manusia atau kesatuan, hidup manusia yang berinteraksimenurut suatu sitem adat istiadat tertentu yang bersifat continous., dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat dinyatakan sebagai sekelompo manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif. Yang menunjukan ketergantungan tingahlaku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing - masing. Meneliti kenyataan dilapangan,suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pada pembahasan konsep mengenai perkembangan individu ini,
kami akan merangkaikan pengertian perkembangan dengan pertumbuhan. Hal ini
dikarenakan dua kata tersebut dalam kedudukannya sebagai pengubah serta pemberi
pengaruh terhadap diri individu tidak dapat dipisahkan keberadaannya.
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan
berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic/bersifat
kuantitatif (Soetjiningsih,1988). Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai
bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambah kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat
diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya
proses pematangan.sel-sel tubuh,jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa,sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya
termasuk juga emosi,intelektual dan tingkah laku sebagai hasil iteraksi dengan
lingkungan (Soetjiningsih, 1988). Perkembangan (development) juga merupakan
suatu proses yang pasti di alami oleh setiap individu, perkembangan ini adalah
proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seorang
individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis
di dalam diri manusia. Akhmad Sudrajat : 2008, memberikan definisi bahwa
“Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau
dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya.”
Adapun ciri – ciri pertumbuhan dan perkembangan yaitu
kontinu; ada masa percepatan dan perlambatan; erkembangan mempunyai pola yang
sama untuk semua individu, tetapi untuk kecepatan berbeda-beda untuk tiap
individu, sangat dipengaruhi lingkungan; perkembangan erat dengan maturasi
susunan saraf pusat; dan refleks primitif hilang sebelum gerakan volunteer
tercapai.
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, volume
serta jumlah sel yang ditandai dengan pertambahan panjang, berat dan tinggi makhluk
hidup yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan
kuantitatif (dapat diukur). Perkembangan adalah suatu proses dari organisme
muda menuju keadaan yang lebih dewasa (matang secara seksual sehigga dapat
melakukan reproduksi), serta bersifat kualitatif (tidak dapat diukur).
Berikut ini contoh yang dapat memperjelas perbedaan antara
petumbuhan dan perkembangan.
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan Tanaman mangga yang tumbuh dari tanaman muda
yang kecil menjadi tanaman yang lebih besar dan bercabang rindang. ukurang
tinggi, berat dan volume dari batang dan daun tanaman mangga tadi dapat diukur
dengan menggunakan alat ukur yang ada.
2. Perkembangan
Tanaman mangga yang ketika menjadi tanaman muda tidak menghasilkan bunga dan buah, setelah beberapa tahun ditumbuhkan, dapat menghasilkan bunga dan buah yang bertujuan untuk perkembangbiakan dan reproduksi. Proses ini tidak dapat diukur karena kematangan seksual tanaman mangga tadi dapat berbeda – beda antara satu individu dengan individu lain, tergantung dari faktor yang mempengaruhi.
Tanaman mangga yang ketika menjadi tanaman muda tidak menghasilkan bunga dan buah, setelah beberapa tahun ditumbuhkan, dapat menghasilkan bunga dan buah yang bertujuan untuk perkembangbiakan dan reproduksi. Proses ini tidak dapat diukur karena kematangan seksual tanaman mangga tadi dapat berbeda – beda antara satu individu dengan individu lain, tergantung dari faktor yang mempengaruhi.
Berdasarkam
uraian-uraian tersebut, maka dapat diartikan bahwa pertumbuhan fisiologis/fisik
individu tidak ada artinya bila individu itu tidak mau melakukan proses
pembelajaran untuk memiliki suatu kompetensi, keterampilan atau kemampuan
tertentu sebagai bentuk pengembangan diri.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu,
yaitu:
a) Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh
yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan
bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan
biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang
memiliki karakteristik fisik yang sama.
b) Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula
pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan
dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun
jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan
individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
c) Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian
anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat
yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari
lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan
pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah
individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
B. Hubungan Individu, Keluarga Dan
Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada
perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial
yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi
individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.
ü Hubungan
individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu
dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini
dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang
bersangkutan. Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya
memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
ü Hubungan
individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara
terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan
keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan
lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu
dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat
berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan
dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
ü Hubungan
individu dengan komunitas.
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup
sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan
terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan
secara independen.
ü Hubungan
individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap
saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai
makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya
diketahui dengan mendahulukan
hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat,
sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang
semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar