SISTEM INFORMASI SUMBER
DAYA MANUSIA
I.
RINGKASAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
A.
PENGERTIAN
Manajemen sumber daya manusia (MSDM)
merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini
terdapat dalam bidang /fungsi produksi, pemasaran, keuangan, ataupun kepegawaian.
Karena sumber daya manusia(SDM) diangggap semakin penting perannya dalam
pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian
dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang di sebut
manajemen sumber daya manusia. Istilah “manajemen” mempunyai arti sebagai
pengetahuan tentang bagaimana seharusnya me-manage (mengelola) sumber
daya manusia.
Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan,
permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat hanya pada bahan
mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja,
tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola faktor
produksi lainnya tersebut. Namun, perlu di ingat bahwa sumber daya manusia
manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya faktor produksi yang
lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan
menghasilkan keluaran (output). Karyawan baru yang belum memiliki
keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang terampil dan ahli.
Apabila dia dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan motivasi, dia
akan menjadi karyawan yang matang. Pengolahan sumber daya manusia inilah yang
disebut Manajemen SDM.
B.
TUJUAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Tujuan
manajemen SDM adalah menigkatkan kontribusi produktif orang-orang yangada dalam
perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis,
dan sosial. Departemen SDM dikatakan penting karena departemen tersebut tidak
mengontrol banyak faktor yang membentuk andil SDM, misalnya : modal, bahan
baku, dan prosedur. Departemen ini tidak memutuskan masalah strategi atau
perlakuan supervisor terhadap karyawan, meskipun departemen tersebut
jelas-jelas memengruhi kedua-duanya. Manajemen SDM mendorong para manajer dan
tiap karyawannya untuk melaksanakan strategi yang telah diterapkan oleh
perusahaan. Untuk mendukung para pimpinan yang mengoperasikan
departemen-departemen atau unit-unit organisasi dalam perusahaan sehingga
manajemen SDM harus memiliki sasaran, seperti :
1.) Sasaran
Manajemen sumber daya manusia
v Sasaran
perusahaan
Departemen
SDM di ciptakan untuk dapat membantu para manajer dalam mencapai sasaran
perusahaan, dalam hal ini antara lain : perencanaan SDM, seleksi, pelatihan,
pengembangan, pengangkatan, penempatan, penilaian, hubungan kerja.
v Sasaran
Fungsional
Sasaran
ini untuk mempertahankan kontribusi departemen SDM pada level yang cocok
bagi berbagai kebutuhan perusahaan, seperti : pengangkatan, penempatan, dan
penilaian
v Sasaran
sosial
Sasaran sosial ini meliputi : keuntungan perusahaan,
pemenuhan tuntutan hokum, dan hubungan manajemen dengan serikat pekerja.
v Sasaran
pribadi karyawan
Untuk membantu para karyawan mencapai
tujuan-tujuan pribadi mereka, setidaknya sejauh tujuan-tujuan tersebut dapat
meningkatkan kontribusi individu atas perusahaan.
2.) Aktivitas
manajemen sumber daya manusia
v Kunci
aktivitas SDM
Kalangan perusahaan kecil sekalipun bisa
jadi tidak memiliki departemen SDM, dan mereka yang memiiki departemen pun,
kemungkinan mengalami kekurangan anggaran dalam jumlah yang besar dan jumlah
staff yang tidak memadai.
v Tanggung
jawab atas aktivitas MSDM
Tanggung jawab atas aktivitas manajemen
SDM berada di pundak masing-masing manajer.
C.
FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Fungsi manajemen SDM hamper sama dengan
fungsi manajemen umum, yaitu :
1.)
Fungsi manajerial
Perencanaan (planning)
Pengorganisasian (organizing)
Pengarahan (directing)
Pengendalian (controlling)
2.)
Fungsi oerasional
Pengadaan
tenaga kerja (SDM)
Pengembangan
Kompensasi
Pengintegrasian
Pemeliharaan
Pemutusan
hubungan kerja
D.
PERKEMBANGAN MANAJEMEN SDM
Manajemen SDM timbul sebagai masalah baru
pada dasawarsa 1960-an, sedangkan personel manajemen (manajemen kepegawaian)
sudah lahir pada tahun 1940-an. Antara manajemen SDM dan manajemen kepegawaian
terdapat perbedaan antara ruang lingkup atau objeknya. Manajemen SDM mencakup
masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan, dan perlindungan
SDM baik yang berada dalam hubungan kerja maupun yang berusaha sndiri.
Sedangkan personel manajemen mencakup SDM, baik yang berada dalam
organisasi/perusahaan-perusahaan terutama perusahaan modern yang di kenal
dengan sector formal, umumnya pada Negara-negara yang sedang berkembang
dengan laju pertumbuhan penduduk masih tinggi.
E.
MASALAH
SDM
Di
lingkungan perusahaan departemen SDM merupakan sisitem terbuka yng dipengaruhi
oleh lingkungan tempat mereka berada. Dua dari banyak masalah lingkungan yang
paling signifikan dihadapi oleh para manajer/pemimpin dan departemen SDM adalah
masalah manajemen SDM intenasional dan pemerintah.
1) Masalah
eksternal
v Keragaman
budaya dan sikap
v Keragaman
melalui imigrasi dan migrasi
v Keragaman
dan profesional
2) Masalah-masalah
ekonomi global
3) Masalah-masalah
pemerintah
4) Masalah
organisasi
5) Masalah-masalah
professional
6) Masalah
SDM internasional
F.
TANTANGAN MANAJEMEN SDM
1. Tantangan
eksternal
Lingkungan eksternal yang sering di
hadapi manajemen sumber daya manusia mencakup: perubahan tekhnologi,
pengaturan pemerintah, factor sosial budaya, pasar tenaga kerja, factor
politik, kondisi perekonomian, factor geografi, factor demografi, kegiatan
mitra, pesaing
2. Tantangan
internal
Tantangan internal muncul karena adanya SDM
yang mengejar pertimbangan di antaranya adalah : financial,
penjualan, keuangan, service, produksi, dan lain-lain.
II.
SISTEM
DAN LINGKUNGAN
1.
SISTEM
A.
SISTEM
PADA SI-SDM
Pembangunan
atau pengembangan SIM-SDM dalam suatu organisasi harus disesuaikan dengan visi
dan misi organisasi. Tujuan utama dari pembangunan dan pengembangan SIM-SDM
haruslah dapat “memanusiakan” karyawan suatu organisasi dengan cara
memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu melaksanakan aktivitas
pekerjaan sehari-hari. Sebelum mengembangkan atau mengganti sistem yang baru,
sistem lama yang ada harus dipahami dan dikaji kekurangan dan kelebihannya.
Tujuan
pengembangan sumber daya manusia sebagai produktivitas kerja, efisiensi,
kerusakan, kecelakaan, pelayanan, moral, karier, konseptual, kepemimpinan,
balas jasa, dan konsumen.
Dalam
membuat model SIM-SDM, format umum yang digunakan sama dengan subsistem input,
database, dan subsistem output yang telah digunakan
di berbagai area fungsional lain. Subsistem input merupakan
kombinasi standar dari pengolahan data, penelitian, dan intelijen. Dalam banyak
perusahaan, database ditempatkan dalam penyimpanan komputer.
Subsistem output mencerminkan arus sumber daya manusia dalam
perusahaan. McLeod menyatakan bahwa dalam model SIM-SDM, ada beberapa subsistem
yang terlibat di dalamnya, antara lain:
1.) Sistem
informasi akuntansi
Data yang
ditangani oleh SIM-SDM merupakan campuran elemen-elemen data personel dan data
akuntansi. Contoh elemen data personel misalnya nama pegawai, jenis kelamin,
tanggal lahir, pendidikan, dan jumlah tanggungan. Contoh elemen data akuntansi
seperti upah per jam, gaji bulanan, pendapatan kotor bulan ini, dan pajak penghasilan.
2.) Subsistem
penelitian sumber daya manusia
Subsistem
ini mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Penelitian diadakan
karena informasi tertentu belum terdapat dalam SIM-SDM. Contohnya adalah
penelitian suksesi (calon bagi posisi tertentu), analisis dan evaluasi jabatan,
serta penelitian keluhan.
3.) Subsistem
intelijen sumber daya manusia
Subsistem
ini mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari
lingkungan perusahaan. Elemen lingkungan yang menyediakan data ini meliputi
pemerintah, pemasok, serikat pekerja, masyarakat global, masyarakat keuangan,
dan pesaing. Banyak dari intelijen ini dikumpulkan melalui sistem informal.
4.) Database SIM-SDM
Database SIM-SDM
dapat berisi data yang menjelaskan tidak hanya pegawai, tetapi juga organisasi
dan perusahaan di lingkungan perusahaan. Sebagian besar database ini
ditempatkan pada komputer sentral perusahaan, tetapi database lainnya
berada di Divisi SDM, divisi lain, dan di luar pusat pelayanan. Perangkat lunak
yang dapat digunakan dalam manajemen database di antaranya
IMS, FOCUS, DB2, dan dBASE.
5.) Output SIM-SDM
Manajer SDM menggunakan output SIM-SDM
lebih sering dari manajer lainnya. Pemakai SIM-SDM menerima output dalam
bentuk laporan periodik dan jawaban atas database queries. Sebagian
besar perangkat lunak yang digunakan untuk output merupakan
hasil pengembangan bersama antara perusahaan dan jasa sistem informasi.
6.) Subsistem
perencanaan angkatan kerja
Perencanaan
angkatan kerja melibatkan semua kegiatan yang memungkinkan manajemen untuk
mengidentifikasi kebutuhan pegawai di masa datang. Aplikasi perencanaan
angkatan kerja yang paling populer adalah pembuatan bagan organisasi, peramalan
gaji, dan analisis atau evaluasi kerja. Aplikasi lain yang dapat digunakan
adalah perencanaan dan pemodelan angkatan kerja.
7.) Subsistem
perekrutan
Penelusuran pelamar telah diterapkan secara ekstensif.
Penelusuran pelamar kerja sebelum mereka dipekerjakan lebih banyak dipraktekkan
dari pada melakukan pencarian internal untuk menemukan calon pekerja. Hal ini
menunjukkan bahwa usaha perusahaan untuk mengisi lowongan kerja lebih
difokuskan pada lingkungan.
8.) Subsistem
manajemen angkatan kerja
Aplikasi
subsistem ini meliputi penilaian kinerja, pelatihan, pengendalian posisi,
relokasi, keahlian atau kompetensi, suksesi, dan pendisiplinan. Manajamen
angkatan kerja sangat jarang diaplikasikan. Fenomena tersebut karena subsistem
ini cukup sulit diterapkan.
9.) Subsistem
kompensasi
Aplikasi
yang berhubungan dengan gaji merupakan aplikasi komputer yang paling mapan dalam
bisnis. Maka dari itu, subsistem ini merupakan yang paling sering diterapkan
oleh perusahaan. Aplikasi yang sering dikembangkan dalam manajemen kompensasi
mencakup peningkatan penghargaan, gaji, kompensasi eksekutif, insentif bonus,
dan kehadiran.
10.)
Subsistem benefit
Berbagai
aplikasi dalam subsistem ini umumnya sangat rumit dan sukar dilaksanakan.
Kerumitan aplikasi tersebut menunjukkan bahwa SDM bukan sekedar menerapkan
aplikasi yang mudah. Subsistem ini merupakan bukti bahwa SDM telah berhasil
dalam mencapai end-user computing.
11.)
Subsistem pelaporan lingkungan
Aplikasi
yang terlingkup dalam subsistem ini antara lain catatan Equal
Employment Opportunity (EEO), analisis EEO, peningkatan serikat
pekerja, catatan kesehatan, bahan beracun, dan keluhan. Dua aplikasi EEO yang
diterapkan secara luas, dilengkapi dengan informasi lain yang ditujukan
langsung kepada pemerintah maupun serikat pekerja. Berbagai aplikasi ini untuk
memenuhi tanggung jawab perusahaan kepada pihak yang berkepentingan di luar
perusahaan, bukan kepada manajemen.
Pembangunan dan atau pengembangan
sistem informasi yang umum dilakukan adalah menggunakan System
Development Life Cycle (SDLC). Langkah-langkah yang dilakukan dalam
proses pembangunan atau pengembangan SIM-SDM (Marimin, Tanjung, dan Prabowo,
2006) sebagai berikut:
1. Investigasi sistem
a. Pengumpulan
informasi
Informasi
yang dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder. Data-data yang telah
diperoleh dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi dari sistem informasi yang ada
dan digunakan di bagian kepegawaian. Setelah itu, data-data tersebut dijadikan
bahan pertimbangan perencangan SIM-SDM yang akan dikembangkan.
b. Memahami
dan mengevaluasi sistem yang ada
Proses ini
bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sistem yang ada.
Kelemahan dan kekurangan sistem yang ada perlu diperbaiki dan disempurnakan. Di
sisi lain, kelebihan sistem yang ada perlu dipertahankan dan dimunculkan
kembali dalam sistem baru.
c. Identifikasi
kebutuhan pengguna
Pembangunan atau pengembangan solusi sebaiknya
menggunakan pendekatan user centered. Tidak ada satu pun
aplikasi atau user interface yang dapat cocok untuk seluruh
pengguna. Oleh karena itu, tenaga teknologi informasi lokal memiliki kesempatan
untuk berperan dalam menyediakan solusi bagi pengguna.\
d. Studi
Kelayakan Sistem
Tujuan utama
studi kelayakan adalah mengevaluasi solusi sistem alternatif dan mengusulkan
aplikasi yang paling layak dan diinginkan dalam pengembangan. Studi kelayakan
sistem dilakukan terhadap aspek organisasi (manajerial), aspek teknis, aspek
operasional, dan aspek ekonomi. Keempat aspek tersebut saling berkaitan.
B.
ANALISIS
SISTEM
Tahap ini memerlukan keterlibatan
manajemen eksekutif, analis sistem, dan pengguna untuk menentukan sistem
informasi yang diperlukan secara spesifik. Hal pertama yang dilakukan adalah
menentukan jenis informasi yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya adalah
menentukan kebutuhan kapabilitas proses informasi untuk masing-masing aktivitas
sistem.
C. LAPORAN HASIL INVESTIGASI DAN
ANALISIS
Setelah melakukan investigasi dan
analisis, maka diperoleh gambaran secara detail tentang sistem yang ada. Hasil
dari investigasi dan analisis sistem tersebut dilaporkan kepada organisasi yang
menginginkan perubahan sistem. Laporan tersebut berisi:
a. Uraian
alasan dan scope (batasan) investigasi dan analisis
b. Deskripsi
sistem yang ada dan operasinya
c. Uraian
tujuan (obyektif) dan kendala sistem
d. Deskripsi
tentang masalah-masalah yang belum etratasi dan potensi masalah
e. Uraian
tentang asumsi selama proses investigasi dan analisis
f. Rekomendasi-rekomendasi
sistem baru dan kebutuhannya untuk desain awal
g. Proyeksi
kebutuhan sumber daya dan biaya
D.
DESAIN
SISTEM
Desain sistem didefinisikan sebagai
proses di mana kebutuhan-kebutuhan telah diuraikan pada tahap analisis,
kemudian diterjemahkan ke dalam model presentasi perangkat lunak. Desain sistem
terdiri dari tiga bagian, yaitu desain user interface, desain
data, dan desain proses. Langkah-langkah dasar yang dilakukan dalam proses
desain antara lain:
a. Mendefinisikan
tujuan sistem
b. Membangun
sebuah model konseptual
c. Menerapkan
kendala-kendala organisasi
d. Mendefinisikan
aktivitas pemrosesan data
E.
IMPLEMENTASI SISTEM
Program komputerisasi yang tersusun
perlu diuji coba dalam waktu yang memadai, sampai semua bagian di dalam
organisasi tidak lagi menemukan kesalahan pada program tersebut. Tahapan ini
dilanjutkan hingga sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan
keinginan pengguna. Beberapa hal yang terdapat dalam tahap ini sebagai berikut:
v Akuisisi
perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan
v Pembangunan
atau modifikasi (pengembangan) perangkat lunak
v Pelatihan
bagi user
v Dokumentasi
sistem
v Konversi
sistem
F.
PEMELIHARAAN
DAN EVALUASI SISTEM
Setelah sistem berjalan, selanjutnya
sistem tersebut akan terus dimonitor untuebk terus mengetahui apakah sistem
tersebut masih sesuai dengan kebutuhan pengguna atau organisasi. Dalam tahap
ini dapat juga dilakukan evaluasi dan perbaikan atau modifikasi guna
meningkatkan kemampuan (daya guna) sistem tersebut. Masalah-masalah yang
ditemukan akan dicari solusinya secara bersama. Manajemen sumber daya manusia
telah tumbuh dalam nilai strategis pada berbagai organisasi, saat ini telah
terjadi peningkatan penekanan untuk mencapai dan menggunakan data SISDM sebagai
rencana strategis dan ramalan sumber daya manusia, di mana pemusatan pada
efektivitas sumber daya manusia yang lebih luas sepanjang waktu.
Kini beberapa jenis teknologi
informasi yang beragam telah diintegrasikan dan digunakan sehingga praktisi
sumber daya manusia dapat mengakses data yang berhubungan dengan sumber daya
manusia dan meneruskannya pada manajer dan eksekutif yang lain.Beberapa cara
untuk membangun SISDM, diantaranya:
1.
Memilih SISDM
Hal penting pada saat membangun
SISDM adalah bahwa sistemnya dapat mendukung strategi sumber daya manusia
organisasi tersebut. Ini membutuhkan analisis terhadap kegunaan informasi
sumber daya manusia pada unit sumber daya manusia dan pada organisasi secara
keseluruhan.
2.
Merancang
dan Menerapkan SISDM
Untuk merancang SISDM yang efektif,
para ahli menyarankan untuk menilainya dengan pertanyaan mengenai data yang
diperlukan. Seperti:
a.
Informasi apa yang tersedia, dan
informasi apa yang dibutuhkan tentang orang-orang dalam organisasi?
b. Untuk tujuan
apa informasi tersebut akan diberikan?
c.
Pada format yang bagaimana
seharusnya output untuk penyesuaian dengan data perusahaan lain?
d. Siapa yang
membutuhkan informasi?
e.
Kapan dan seberapa seringnya
informasi dibutuhkan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
diatas menolong menunjukkan keperluan akan perangkat keras dan lunak. Banyak
jenis sistem perangkat lunak yang beragam telah ada untuk menyediakan informasi
sumber daya manusia. Beberapa sistem perangkat lunak SISDM menggunakan rangka
utama computer untuk mewakili biaya yang tinggi untuk membeli dan pemasangan
sistem perangkat lunak yang lain dapat dijalankan dalam computer pribadi dan
melalui area local atau area luas dalam organisasi.
3.
Pengaksesan
SISDM melalui intranet dan extranet
Peningkatan penggunaan internet
menimbulkan kemungkinan dan perhatian praktisi sumber daya manusia, khususnya
pada saat membangun intranet dan extranet. Intranet merupakan
jaringan organisasional yang beroperasi melalui internet. Sedangkan extranet adalah
jaringan internet-linket yang memungkinkan para tenaga kerja
mengakses pada informasi yang tersedia melalui external entities.
Contohnya dengan extranet, tenaga kerja dapat mengakses informasi
benefit yang disimpan oleh administrator pihak ketiga. Pada situasi yang lain,
tenaga kerja dapat mengakses informasi tentang pembayaran upah mereka
dari provider pelayanan pembayaran upah dan menyerahkan
permintaan travel pada provider external travel survice.
Penggunaan sistem informasi berbasis
web telah memungkinkan unit SDM dalam perusahaan menjadi lebih efisien secara
administratif dan mampu berhadapan dengan masalah rencana sumber daya manusia
yang lebih strategis dan dalam jangka yang lebih panjang. Perusahaan-perusahaan
menentukan pilihan penggunan SISDM berbasis web dalam 4 cara utama: bulletin
Board, data access,employee self –service, extended linkage. Sistem
informasi manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi terintegrasi
merupakan database berdasarkan fungsi dari sumber daya manusia,
yang menghasilkan berbagai laporan dan informasi yang diperlukan manajemen
dalam pengelolaan karyawan. Kompetensi yang dimiliki karyawan ini secara
individual harus mampu mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan mampu
mendukung setiap perubahan yang dilakukan manajemen.
2.
LINGKUNGAN
PADA SUMBER DAYA MANUSIA
A.
MODEL SISTEM
INFORMASI SDM
Model SISDM dapat dilihat dari INPUT – PROCESS –
OUTPUT. Pada sisi INPUT merupakan data mengenai SDM. Selain itu, aa sisi
PROCESS merpakan perangat keras (hardwre), dan perangat lunak (software),
teknologi informasi, serta SDM sebagai operator teknologi komputer tersebut.
Selanjutnya pada sisiOUTPUT merupakakeluaran beru lapoan-aporan yang berguna
untuk perencanaan SDM. Model INPUT SISDM terdiri atas 3 subsistem yaitu :
1) SIA (Sistem Informasi Akuntansi). SIA
menyediakan data akuntansi bagi SISDM sehingga database berisi gambaran yang
lengkap dari sumber daya personil bail keuangan maupun non keuangan.
2) Penelitian Sumber Daya Manusia. Bergungsi
untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian
Suksesi (succession Study), Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and
Evaluation), Penelitian Keluhan (Grievance Studies).
3) Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi
mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan
perusahaan.
B.
LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
Intelijen
Pemerintah. Pemerintah menyediakan data dan informasi yang
membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
Intelijen
Pemasok. Pemasok mencakup perusahaan seperti perusahaan
asuransi, yang memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan
universitas serta agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai sumber pegawai
baru. Para pemasok ini menyediakan data dan informasi yang
memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan peneriamaan.
Intelijen
Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan data dan informasi yang
digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.
Intelijen
Masyarakat Global. Masyarakat global menyediakan imnformasi yang
menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan, pendidikan, dan rekreasi.
Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam skala lokal, nasional dan
internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai yang ada ke dalam komunitas
lokalnya.
Intelijen
Masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan memberikan data dan informasi
ekonomi yang digunakan dalam perncanaan personil.
Intelijen
Pesaing. Dalam industri tertentu yang memerlukan pengetahuan
dan keahlian yang sangat khusus, seperti industri komputer, sering terjadi
perpindahan pegawai dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Beberapa
perusahaan memandang pesaing mereka sebagai sumber pegawai baru yang baik, dan
mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia pesaing, dan mungkin informasi
perorangan yang berpotensi untuk direkrut.
C.
LINGKUNGAN
SDM DALAM BERBAGAI BIDANG
1.
Informatika
Kemajuan teknologi
komputer dan informasi, faktanya juga membuat dunia kejahatan makin canggih.
Praktek-praktek pencurian melalui jaringan computer dan internet, seperti
pembobolan bank, penipuan transaksi dagang via internet, bahkan pembocoran
rahasia sebuah institusi atau negara, juga makin sering terjadi.
Kemajuan teknologi komputer dan informasi ini, juga memungkinkan seseorang bisa dirusak kehidupan pribadinya dengan cara penyebarluasan informasi yang tidak benar dan gambar yang direkayasa menggunakan computer dan disebarkan melalui internet. Di beberapa tempat, adanya internet ternyata juga punya dampak negatif bagi banyak orang muda yang dengan mudah mengakses situs pornografi dan informasi yang provokatif dan menghasut dari kelompok-kelompok tertentu. Dan yang terburuk, terbukanya keran informasi akibat majunya teknologi komputer dan informasi ini, membuat mereka yang tak siap menjadi bingung menyikapinya.
Kemajuan teknologi komputer dan informasi ini, juga memungkinkan seseorang bisa dirusak kehidupan pribadinya dengan cara penyebarluasan informasi yang tidak benar dan gambar yang direkayasa menggunakan computer dan disebarkan melalui internet. Di beberapa tempat, adanya internet ternyata juga punya dampak negatif bagi banyak orang muda yang dengan mudah mengakses situs pornografi dan informasi yang provokatif dan menghasut dari kelompok-kelompok tertentu. Dan yang terburuk, terbukanya keran informasi akibat majunya teknologi komputer dan informasi ini, membuat mereka yang tak siap menjadi bingung menyikapinya.
2.
Persenjataan
Persenjataan yang canggih
juga memiliki dampak negatif. Akibat yang ditimbulkan senjata modern dan
canggih, bisa lebih menimbulakn kerusakan dan kerugian yang lebih besar atau
korban yang jauh lebih banyak jumlahnya ketimbang senjata konvensional, juga
karena dengan itu korban yang dibunuh dapat lebih banyak daripada perang
tradisional. Senjata modern dan canggih juga bisa membuat beberapa negara
merasa sangat kuat dan ingin menguasai atau memaksakan kehendak pada negara
lain. Senjata modern dengan efek penghancur yang dahsyat, seperti senjata
dengan uranium dan nuklir, bisa memicu persaingan dan pada tingkat tertentu
juga bisa menyulut pecahnya perang. Dewasa ini bahkan banyak riset yang
dilakukan untuk menciptakan senjata modern dan canggih dengan daya penghancur
luar biasa.
Para ahli yang melakukan
riset penciptaan senjata itu, tentu juga berpikir untuk menguji senjata hasil
buatan mereka. Ini jelas bisa menjadi ancaman. Dalam situasi normal dan tenang,
mereka memang akan melakukan pengujian di darah aman dan tanpa penghuni. Tapi
siapa yang bisa menjamin bahwa mereka tak pernah berkeinginan untuk menguji
senjata mereka dalam kondisi sebenarnya, yakni menjadi mesin perang untuk
menghancurkan suatu Negara yang dihuni jutaan manusia.
Sebenarnya kita dapat bertanya, mengapa mereka membuat persenjataan yang makin canggih? Mengapa tidak membuat peralatan yang lebih berguna bagi kesejahteraan manusia?
Sebenarnya kita dapat bertanya, mengapa mereka membuat persenjataan yang makin canggih? Mengapa tidak membuat peralatan yang lebih berguna bagi kesejahteraan manusia?
3.
Biologi
Teknologi rekayasa di
bidang biologi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan teknologi ini,
kalangan ahli biologi kini mampu mengembangkan apa yang disebut sebagai cloning
yang bisa diterapkan pada tumbuhan, hewan, dan sangat mungkin juga pada
manusia. Dengan rekayasa cloning ini, para ahli memang dapat menciptakan mahluk
baru tanpa melalui pembiakan sebagaimana lazimnya. Termasuk dalam menciptakan
organ manusia yang diperlukan untuk memperbaiki atau memperbarui organ yang
rusak. Namun masalahnya tentu akan lain, juka praktek cloning itu dilakukan
untuk menciptakan manusia baru. Keinginan untuk menciptakan manusia tanpa
melalui perkawinan seperti ini, bahkan sudah memicu munculnya pro-kontra
diantara para ahli yang mendukung dan yang menentangnya. Bila tidak disikapi
secara kritis, praktek cloning manusia itu, bisa melahirkan dampak negatif
dalam kehidupan manusia sendiri.
Dampak terburuk yang bisa
terjadi bila praktek cloning manusia itu dibiarkan adalah kemungkinan hilangnya
kesadaran bahwa mereka adalah mahluk ciptaan Tuhan. Kenyataan bahwa mereka bisa
menciptakan segalanya dengan cloning, bisa jadi justru akan membuat mereka
melupakan Sang Pencipta sendiri. Dampak lainnya adalah kemungkinan munculnya
sikap superioritas perempuan yang tidak akan membutuhkan laki-laki, karena
dapat mencipta manusia sendiri dari dirinya. Hal ini akan mengganggu
keseimbangan relasi manusia laki-laki dan perempuan yang diciptakan Tuhan untuk
saling membantu dalam suatu perkawinan. Maka tata kehidupan baru akan bergolak.
4.
Lingkungan hidup
Dari banyak pengalaman,
kerusakan lingkungan akibat pembangunan industri masih terus terjadi. Sistem
pengelolaan limbah industri yang tidak ditata secara tepat dan baik,
menyebabkan lingkungan bukan hanya kotor, tapi juga tercemar. Asap dari
industri dan juga transportasi juga menyebabkan polusi udara yang mengakibatkan
terjadinya penipisan lapisan ozon dan terjadinya pemanasan global.
Pengambilan sumber alam secara besar-besaran menggunakan perangkat berteknologi canggih, melahirkan ancaman tidak tersedianya sumber alam bagi generasi mendatang. Penebangan hutan secara besar-besaran yang dilakukan tanpa memperhitungkan akibatnya, menyebabkan terjadinya penggundulan hutan yang juga mendorong makin meningkatnya suhu udara di muka bumi ini. Pembangunan reactor nuklir di tempat yang tidak tepat dan tidak secara teliti direncanakan telah ikut merusak lingkungan dan mengancam kelangsungan hidup banyak orang.
Pengambilan sumber alam secara besar-besaran menggunakan perangkat berteknologi canggih, melahirkan ancaman tidak tersedianya sumber alam bagi generasi mendatang. Penebangan hutan secara besar-besaran yang dilakukan tanpa memperhitungkan akibatnya, menyebabkan terjadinya penggundulan hutan yang juga mendorong makin meningkatnya suhu udara di muka bumi ini. Pembangunan reactor nuklir di tempat yang tidak tepat dan tidak secara teliti direncanakan telah ikut merusak lingkungan dan mengancam kelangsungan hidup banyak orang.
Dari sini tampak bahwa
perkembangan teknologi di bidang industri pun perlu memperhatikan pengaturan
terhadap lingkungan hidup manusia. Dalam lingkungan tertentu penggunaan teknologi
canggih oleh kelompok masyarakat tertentu, juga bisa berakibat kelompok
masyarakat yang lain terkalahkan dalam persaingan. Lihat bagaimana penggunaan
pukat harimau oleh perusahaan besar telah menyingkirkan dan mematikan
nelayan-nelayan tradisional. Akibatnya penduduk tidak dapat hidup layak lagi.
Maka terjadi ketidakadilan yang berakibat menyengsarakan orang kecil.
5.
Medis
Kemajuan teknologi
kedokteran sangat pesat, banyak peralatan medis yang mutakhir ditemukan.
Kecuali dampak yang positif, sudah tampak bahwa peralatan yang modern itu juga
membawa dampak negatif. Beberapa rumah sakit yang mempunyai peralatan itu,
sering secara mudah menganjurkan pasien, termasuk yang secara ekonomi tak
mampu, untuk menjalani diagnosa dengan alat itu meski sebenarnya tidak perlu.
Akibatnya mereka harus membayar mahal. Bahkan ada beberapa dokter “memaksakan”
tindakan operasi dengan menggunakan peralatan yang canggih, hanya demi
mengembalikan investasi pembelian peralatan tersebut. Jadi tindakan yang
dilakukan terhadap pasien, tidak lagi didasarkan pada pertimbangan untuk
membantu pasien, tapi justru pada alatnya.
Dari beberapa contoh di atas menjadi jelas bahwa kecuali dampak positif dari kemajuan sains dan teknologi, juga terdapat banyak dampak negatifnya. Maka kiranya diperlukan suatu aturan main, suatu pembatasan, suatu arah bagi perkembangan teknologi, terutama dalam penggunaan hasil teknologi.
Dari beberapa contoh di atas menjadi jelas bahwa kecuali dampak positif dari kemajuan sains dan teknologi, juga terdapat banyak dampak negatifnya. Maka kiranya diperlukan suatu aturan main, suatu pembatasan, suatu arah bagi perkembangan teknologi, terutama dalam penggunaan hasil teknologi.
D.
PENILAIAN
LINGKUNGAN
Beberapa
cara untuk melakukan penilaian terhadap suatu Lingkungan SDM, yaitu :
· Telitilah
lingkungan internal dan eksternalnya
·
Lakukan penilaian kekuatan, kelemahan, harapan dan
tantangan (SWOT)
· Definisikan
kemampuan utama dan manfaat kompetitifnya
· Definisikan
persoalan-persoalan strategis
SUMBER REFERENSI :
0 komentar:
Posting Komentar