Jumat, 27 Januari 2012

SANG MOTIVATOR RENA

Diposting oleh Arum Puspitarini di Jumat, Januari 27, 2012
             Kisah ini berasal dari gadis yang baru berusia 17 tahun yang bernama Ananda Rena Anggraini . Dia adalah anak tunggal dari pengusaha sukses di Jakarta . Namun, kehidupan keluarganya tidak terlalu mewah. Keluarga Rena memang terkenal sebagai keluarga yang rendah hati, dermawan, dan penuh dengan kesedrhanaan .Rena memiliki paras yang sungguh cantik, sifatnya yang baik hati, ramah, tidak sombong, sopan, dan pandai bergaul, sehingga membuat ia memiliki banyak teman, dan tidak sedikit laki-laki yang ingin memilikinya . Dia juga ahli dalam bidang kesenian dan olahraga. Namun sayang, Rena kurang mampu dalam bidang pelajaran. Berikut kisah Rena yang mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita…
Pagi itu , seperti biasa Rena bangun kesiangan lagi . Ia langsung bergegas mandi dan kemudian bersiap untuk berangkat ke sekolah . Setelah selesai ia langsung keluar kamar dan turun ke bawah .
“Rena , buru-buru banget . Ini kan masih jam setengah tujuh . Kamu ga sarapan dulu ?” kata Bunda sambil menyiapkan sarapan
“Aduuuuh bunda… ga sempet nih . Rena aja udah kesiangan banget ini , soalnya hari ini Rena piket .” Jawab Rena sambil memakai sepatunya
“Yasudah , hati-hati ya kamu . Ayah udah nunggu di depan tuh !” Kata bunda sambil memberi bekal kepada Rena
“Iyaaaa bundaku sayang…. Rena berangkat ya bun . Assalamualaikum.” Kata Rena sambil mencium tangan bunda
“Iya.. Waalaikumsalam.” Sahut Bunda sambil menggelengkan kepalanya
            Sesampainya di sekolah, Rena keluar dari mobil BMW yang di kendarai oleh ayahnya.
“Ayah…Rena pamit ya ! Daaaa ayah.” Pamit Rena sambil mencium tangan ayahnya
“Kalo belajar yang bener, kamu kan udah kelas 3.” Sahut Ayah
“Oke deh ayahku tercinta. hehe” Jawab Rena
            Setelah selesai berpamitan, Rena menuju gerbang sekolah . Lalu pada saat Rena berjalan di koridor sekolah tiba-tiba dari arah belakang ada seorang laki-laki yang menabrak Rena. Bruk.. Rena pun terjatuh.
“Aduuuuh….bisa kali ya jalannya pelan-pelan . Punya mata ga sih ?” Kata Rena sambil menahan rasa sakit
“Ya ampun , maaf ya . Aku ga sengaja. Soalnya aku buru-buru. Kamu ga kenapa-napa kan ?” Tanya laki-laki itu
Rena tertegun dan terpesona saat melihat laki-laki itu…
“Hei.. kamu ga apa-apa kan ?” Tanya laki-laki itu lagi yang membuyarkan lamunan Rena
“Eh iya , aku ga apa-apa kok . hehe” Jawab Rena
“Yaudah , aku duluan ya.” Kata laki-laki itu sambil lari meninggalkan Rena
“Hmm…ganteng juga ya ! Kenapa tadi aku ga langsung ngajak kenalan aja ya ? Ahh..Rena oon banget sih kamu.” Kata Rena dalam hati
            Sesampainya dikelas…
“Renaaaaaaaaaaaa…..hari ini kan kamu piket !!!!!!” Teriak Sinta sahabatnya Rena
“Aduuuuh please deh aku lagi seneng nih, piketnya besok-besok aja ya.” Rayu Rena
“Hah ? Kamu seneng kenapa ? ayo cerita.” Paksa Ratu
“Tadi aku liat pangeran ganteng banget deh, ya ampun.” Jawab Rena
“Terus terus ?” Tanya Sinta penasaran
“Tapi sayang, aku belum sempet kenalan” Jawab Rena sedih
“Yaaaah….yang sabar ya.” Kata Ratu
            Tidak lama kemudian bel berbunyi, lalu Pak Tio sang guru Kesenian masuk dengan seseorang di belakangnya. Selesai berdoa, Pak Tio memperkenalkan murid baru yang di bawanya itu.
“Anak-anak, sekarang kita kedatangan anak baru. Dia berasal dari sekolah di Melbourne.” Kata Pak Tio.
“Eeeeeh…itu pangeran akuuuuu.” Kata Rena kepada kedua sahabatnya itu
“Cieeeeee….Rena.” Sahut sahabat-sahabatnya
“Rena, Ratu, Sinta, hargai orang yang sedang berbicara !” kata Pak Tio
“I…iya pak maaf .” Sahut Rena
“Perkenalkan nama saya Rangga Zikri Fadillah. Panggil saja saya Rangga.  Saya tinggal di perumahan Zero Jl.ABC No.15 .  Hobi saya adalah, bermain sepak bola, bermain basket, dan berpetualang.” Kata Rangga
“Waaaah…alamatnya sama kayak Rena tuh, cuma beda nomor rumah aja .” Sahut Ratu
“Iiiiihh…..Ratu apaan sih !” Kata Rena dengan wajah merah
“Sudah sudah, baiklah terima kasih Rangga. Sekarang kamu boleh duduk . Hmmm….kamu duduk di sebelah Rena saja ya ?” Kata Pak Tio menawarkan
“Saya sih duduk dimana aja Pak.” Jawab Rangga
“Tapi kan biasanya saya duduk sama Nanda pak.” Kata Rena
“Besok bapak yang bilang sama Nanda” Jawab Pak Tio
“Huh…yowis lah.” Kata Rena
            Tanpa disangka ternyata hari itu ada rapat untuk perencanaan Ujian Nasional di sekolah Rena, jadi parasiswa dibebaskan namun tidak dipulangkan . Rena dan para sahabatnya memilih untuk diam dikelas. Mereka berbincang bersama Rangga, si anak baru itu. Tidak lama kemudian, bel pulang berbunyi. Murid-murid SMAN 8 sudah membubarkan diri. Lalu Rangga menghampiri Rena, dan mengajak pulang bersama. Di jalan Rangga dan Rena banyak berbincang sampai akhirnya mereka bertukar nomor handphone, saling telepon dan sms-an.
            Beberapa bulan berlalu. Tidak disangka ternyata Rena menyimpan rasa yang mendalam terhadap Rangga, Rangga pun demikian . Akhirnya Rena memberanikan diri untuk mengungkapkannya pada Rangga. Ya, meskipun harus dia duluan yang memulai, tapi menurutnya ini adalah jalan yang terbaik. Jawaban “YA” atau “TIDAK” itu masalah belakang. Lalu suatu hari disebuah café…..
“Rangga, aku mau ngomong sama kamu.” Kata Rena takut
“Mau ngomong apa ?” Tanya Rangga dengan nada lembut
“Akuuuu……mmm….aku suka sama kamu. Tapi lebih dari seorang teman ataupun sahabat.” Ungkap Rena dengan kepala tertunduk
“Oh, aku juga suka sama kamu Ren.” Kata Rangga
Rena tersenyum senang
“Tapi……aku belum bisa pacaran dan memulai suatu hubungan.” Tambah Rangga
“Loh ? Emangnya kenapa ?” Tanya Rena
“Aku masih ingin mengejar cita-citaku . Hmm…begini aja, kamu kan mau banget masuk Universitas ITB nah aku kan juga mau masuk situ. Kebetulan  bulan depan kan kita UN nih, nah aku mau kamu belajar sungguh-sungguh dan bisa dapat nilai tinggi . Lalu, ikut tes masuk ke perguruan itu. Kalo nama kamu tercantum di mading dideretan anak-anak yang lulus terus nama kamu ada di daftar calon mahasiswa batu di ITB. Aku mau pacaran sama kamu, kalo perlu kita langsung bertunangan.” Kata Rangga meyakinkan
“Hmmm, begitu ya ? Oke demi kamu dan demi perasaan juga cita-cita, aku mau belajar dengan sungguh-sungguh. Liat nanti namaku ada di daftar siswa yang lulus dan di daftar calon mahasiswa ITB.” Kata Rena dengan Semangat
            Rangga hanya tersenyum dan terkagum-kagum karena semangat Rena.
            Sejak peristiwa itu Rena sangat rajin belajar, di meja makan, saat kumpul bersama teman, bahkan sampai di mobil pun buku tak lepas dari genggamannya.
            Sebulan kemudian…hari yang di nati-nanti pun tiba. Rena mengerjakan soal itu dengan lancar. Dia optimis bahwa dia dapat berhasil meraih cinta dan cita-citanya. Setelah selesai Ujian Nasional, ia menunggu pengumuman hasil kelulusan sambil belajar. Pada saat pengumuman, tidak disangka Rena yang tadinya termasuk golongan anak yang tidak pintar drastis menjadi peringkat kedua se-sekolahannya, tentu saja yang pertama adalah Rangga.
            Pada saat di parkiran…
“Selamat ya, ujian pertama kamu berhasil. Besok adalah ujian terakhir. Nama kamu harus ada ya di daftar calon mahasiswa baru ITB.” Kata Rangga menyemangati
“Iya…pasti.” Kata Rena sambil tersenyum bahagia
            Keesokan harinya Rena mengikuti Ujian masuk Universitas ITB, soal demi soal dia baca dengan teliti dan mengerjakannya penuh dengan kehati-hatian. Lalu, beberapa lama kemudian Rena datang untuk melihat ke ITB untuk melihat siapa saja calon siswa yang masuk. Dan ternyata nama Rena masuk dalam daftar tersebut. Dia memeluk bundanya dengan air mata kebahagiaan. Tinggal selangkah lagi Rena bisa menggapai cintanya itu.
            Lalu, dari belakang ada seseorang yang menepuk pundak Rena. Dia adalah Rangga.
“Selamat ya, kamu berhasil. Hmm, nanti malam aku mau kita ketemuan di café biasa. Dandan yang cantik yaa.” Kata Rangga
“Siap.” Kata Rena bersemangat



            Rena begitu semangat untuk bertemu dengan Rangga, dan tak sabar mendengar jawaban dari pujaan hatinya itu. Tiba-tiba handphonenya berbunyi.
“Halo.” kata Rena dengan nada halus
“Halo, ini Rena ya?” Tanya seseorang dari seberang
“Iya, maaf ini siapa?” Tanya Rena dengan heran
“Saya ibunya Rangga. Rangga………” Kata Ibu itu dengan menangis
“Rangga kenapa tante ? Ada apa sama Rangga?” Tanya Rena cemas
“Rangga kecelakaan, dan dia meninggal pada saat dokter akan mulai mengoperasi kepalanya.” Kata Ibu itu
“Apa ? Ga mungkin.” Sahut Rena dengan airmata yang menetes
“Tante minta kamu kesini, sebelum menjalani operasi dokter bilang dia sempat menulis sesuatu untuk kamu.” Kata ibu itu
“Baik tante, Rena kesana sekarang.” Kata Rena
            Rena langsung bergegas ke Rumah Sakit dengan mengendarai mobil BMW milik ayahnya.
            Sesampainya di Rumah Sakit…
“Tante..” Kata Rena sambil meghampiri ibunya Rangga
“Ini Rena, ini yang Rangga tulis untuk kamu.” Kata ibu Rangga sambil menangis
            Rena duduk di ruang tunggu, ia masih belum berani membuka surat tersebut. Surat yang ditulis Rangga untuknya, surat yang terdapat bercak darah Rangga. Rena masih tak percaya, semua ini bagaikan mimpi. Ia terus menangis dan berharap ia akan terbangun dari mimpi buruknya ini. Perlahan ia membuka surat itu lalu membacanya. Isi suratnya adalah…..
Buat Rena…
Rena, maafin aku ya  karena aku belum bisa ngebahagiain kamu. Aku juga suka sama kamu, aku juga sayang sama kamu. Maaf aku buat kamu menghabiskan waktu dengan belajar. Itu aku lakukan untuk mengetahui seberapa besar rasa sayang kamu ke aku, dan aku cukup bahkan sangat kagum dengan kegigihan kamu itu. Maaf juga aku udah ingkar janji sama kamu, harusnya malam ini kita lagi di café dan lagi berbahagia. Namun, sepertinya Allah berkehendak lain. Saat kamu baca surat ini, aku ga tahu apakah aku masih hidup atau aku sudah pergi untuk selamanya. Yang jelas meskipun aku udah ga ada, percayalah aku masih ada didekat kamu. Aku ga akan ninggalin kamu. Dan aku minta beberapa hal sama kamu tolong jaga perasaan kamu buat aku dan belajar untuk menggapai cita-cita demi aku. Aku yakin kalo kamu berhasil, aku bisa pergi dengan senyuman dan sebuah ketenangan. Dan aku juga janji, aku akan selalu jagain kamu. Selamat tinggal Ananda Rena Anggraini…..
                                                                                                                        Salam Sayang

                                                                                                                           Rangga Zikri
            Airmata Rena menetes semakin deras, dalam hatinya ia masih belum bisa percaya dan terima bahwa ia telah kehilangan orang yang sangat disayanginya. 40 hari sudah kepergian Rangga, rasanya Rena masih belum bisa menerima takdir yang Allah beri. Namun lambat laun dia mulai bisa kembali ke kehidupan ia yang dulu.
            Beberapa tahun telah berlalu, kini Rena resmi memiliki gelar Sarjana. Ia bekerja menjadi Apoteker, dan hidupnya menjadi semakin sukses karena kegigihannya. Lalu pada tanggal 13 November tepat hari ulang tahun Rangga, Rena berziarah ke makam Rangga.
            Di makam….
“Rangga, sekarang aku udah lulus. Aku kerja jadi apoteker, rencananya aku mau ngelanjutin kuliah lagi, ya mungkin aja aku bisa jadi dokter. Hehe. Rangga, sebenernya sampai saat ini aku juga belum bisa percaya kalo kamu udah ga ada. Jujur aja kalo malem aku masih sering inget kamu. Tapi aku belajar buat terima kenyataan kalo kamu udah ga ada. Oiya, bulan depan aku mau menikah. Maaf ya Rangga, tapi rasa ini masih aku jaga dan aku simpen terus kok sampai nanti. Rangga, makasih ya kamu udah jadi motivator buat aku, kamu udah jadi penyemangat aku, dan jadi pendorong aku. Karena kamu sekarang aku ngerti banyak hal. Coba aja kamu masih ada, huh. Yaudah, sekarang kamu bisa pergi dengan senyuman dan ketenangan karena kamu udah liat aku sukses. Makasih udah jagain aku. Selamat tinggal Rangga. Semoga kelak kita akan ketemu disurga. Amin.” Kata Rena sambil menghapus airmatanya.
            Lalu, sebulan kemudian Rena menikah dengan seorang lelaki yang bernama Fikri. Kemudian ia melahirkan seorang anak laki-laki, lalu ia memberi nama Rangga Anugrah Fadillah. Dalam do’anya ia berharap kelak anaknya menjadi seperti Rangga, tampan, baik, sopan, rendah hati, penuh semangat, bertanggung jawab, dan juga pintar.

                                                              ---------TAMAT---------

0 komentar:

 

ALOHA♥ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea