Kamis, 24 Desember 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA BULAN 3

Diposting oleh Arum Puspitarini di Kamis, Desember 24, 2015
TUGAS BAHASA INDONESIA BULAN 3


I. PERENCANAAN PENULISAN KARANGAN ILMIAH

Penulisan karangan ilmiah atau karya tulis ilmiah merupakan laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian baik dilakukan oleh individu atau kelompok, satu jenis karya tulis yang berisi berbagai informasi yang merupakan hasil pengamatan dan penelitian, seperti makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Dalam membuat tulisan ilmiah, terdapat beberapa langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah sebagai berikut :

Ciri-ciri khusus karya ilmiah sebagai berikut :
ü  Logis, yaitu segala keterangan yang disajikan dapat diterima akal sehat.
ü  Sistematis, yaitu segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang   berkesinambungan.
ü  Objektif, yaitu disajikan apa adanya.
ü  Tuntas, yaitu semua masalah dikupas secara terperinci dan lengkap.
ü  Kebenaranya dapat diuji.
ü  Berlaku umum bagi semua populasi.
ü  Memakai bahasa yang baku sesuai kaidah bahasa.
Untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bagus, seorang penulis harus terlebih dahulu merencanakannya dengan matang, berikut ini beberapa langkah dalam perencanaan penulisan ilmiah :
1.      Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan dilakukan:

a.       Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan :
·         Topik yang akan di pilih harus ada di sekitar penulis.
·         Topik yang di gunakan merupakan topik paling menarik.
·         Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
·         Memilki data dan fakta yang obyektif serta mencukupi.
·         Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
·         Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.

b.      Pembatasan Topik
·         Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
·        Seorang penulis harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup dan terbatas sehingga tulisannya dapat terfokus.

c.       Penentuan Judul
·         Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
·         Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
·        Penentuan judul, akan menggambarkan tingkat kedalaman dan cakupan dari sebuag penelitian yang akan dibahas.
·        Bagi pembaca, judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan digarap.

d.      Menentukan Tujuan Penulisan
Menetapkan tujuan yaitu menyampaikan maksud dari penulisan karya ilmiah atau penelitian yang akan di buat, sehingga pembaca dapat mengetahui manfaat yang diperoleh dari karangan ilmiah tersebut. Namun kita harus seksama, sering kali penulis memberikan tujuan yang sangat luas sehingga topik yang dibahas keluar dari apa yang sudah dibataskan.

e.       Pembuatan kerangka karangan (outline)
·         Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
·         Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
·         Pembuatan rencana daftar isi dari karya ilmiah.

Kerangka karangan akan membuat penulisan lebih terarah dan sesuai dengan tujuan dibuatnya karangan ilmiah tersebut, supaya tidak melenceng terlalu jauh karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu tulisan. Disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Beberapa fungsi kerangka karangan :
·         Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
·         Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan tulisan dalam sekilas pandang.
·         Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
·         Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
·         Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangkan, penulis lebih mudah untuk mengembangkan apa yang ingin dijabarkan.


2.      Tahap Penulisan Data

Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk pelaksanaan secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

a.       Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan. Langkah awal dalam penulisan ilmiah yaitu melakukan pengamatan atas objek yang diteliti dan menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti.
b.      Menyusun hipotesis. Menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari objek penelitian.
c.       Menyusun rancangan penelitian. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
d.      Melaksanakan percobaab berdasarkan metode yang direncanakan. Kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan.
e.       Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data. Setelah melakukan percobaan atas objek penelitian, maka selanjutnya melakukan pengamatan pada objek penelitian.
f.       Menganalisis dan menginterprrestasikan data. Menjelaskan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan atau penelitian.
g.      Merumuskan kesimpulan. Menarik kesimpulan dari semua proses percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterprestasian terhadap objek penelitian.
h.      Melaporkan hasil penelitian.  Langkah inilah yang sesungguhnya merupakan proses penulisan karangan ilmiah. Pada langkah ini kita telah menyusun sebuah karya tulis ilmiah yang akan memberikan manfaat bagi pembaca.

3.      Tahap Pengorganisasian dan Pengkonsepan

a.       Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali lalu dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
b.      Pengkonsepan karya ilmiah dilakukuan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.


4.      Tahap Pemeriksaan atau Penyuntingan Konsep (editing)

Tahap ini bertujuan untuk :
a.       Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
b.      Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
c.       Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
d.      Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

5.      Tahap Penyajian

Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
·         Segi kerapian dan kebersihan.
·         Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
·         Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

II.   KERANGKA KARANGAN
A.    PENGERTIAN

Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karngan yang belum final disebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapid an lengkap disebut outline final.
Sebelum membuat kerangka karangan perlu kita susun selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan.karangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.kerangka belum tentu sama dengan daftar isi,atau uraian per bab.Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

B.     MANFAAT KERANGKA KARANGAN
  1. Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya,dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai 2 kali,serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah di tetapkan.
  2. Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya. Bila kerangka karangan telah tersusun rapi,berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul,dirinci dan diruntun dengan teratur.pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimat saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya.
  3. Kerangka karangan merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.melalui kerangka karangan ,pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.

C.    MACAM DAN BENTUK KERANGKA KARANGAN

Kerangka karangan ada dua macam:
  • Kerangka topic
Kerangka topic terdiri atas kata,frasa,atau klausa yang di dahului tanda-tanda atau kode tertentu yang lazim untuk menyatakan hubungan antara gagasan. Tanda baca akhir (titik)tidak di perlukan karena tidak di pakainya kalimat lengkap. Dan biasanya kerangka topic sering di gunakan dalam praktik pemakaian.


  • Kerangka kalimat
Kerangka kalimat bersifat resmi, berupa kalimat lengkap. Pemakaian kalimat lengkap menunjukan diperlukannya pemikiranyang lebih luas dari padayang dituntut dalam kerangka topic.

D.    FUNGSI KERANGKA KARANGAN:

Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan yang ada.Dan fungsi lain dari kerangka karangan sebagai berikut;
  1. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
  2. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahannya
  3. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

E.     POLA PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN

1.)    POLA ALAMIAH
Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan factor alamiah yang esensial. Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu.  Urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah dapat di bagi menjadi 2,yaitu :

·         Urutan Ruang
Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang. Umpamanya kantor, gedung, lokasi/wilayah tertentu.
Contoh bagian karangan yang memakai urutan ruang.
Topic : Laporan Lokasi Banjior di Indonesia
1.      Banjir di Pulau Jawa
1.      Banjir di Pulau Tengah
1.      Daerah Semarang
2.      Daerah Pekalongan
2.      Banjir di Jawa Barat
1.      Daerah Ciamis
2.      Daerah Garut
2.      Banjir di …

·           Urutan Waktu
Urutan waktu di pakai untuk menerasikan (menceritakan) suatu peristiwa/kejadian,baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian peristiwa.
Contoh kerangka karangan yang memakai urutan waktu
Topic : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
1.      Jatidiri Rabindranath Tagore
2.      Pendidikan Rabindranath Tagore
3.      Karier Rabindranath Tagore
4.      Akhir Hidup Rabindranath Tagore

Berdasarkan kerangka di atas dapat dibuat karangan singkat yang terdiri atas satu alenia; dapat diperluas menjadi empat alinea; dapat diperluas lagi menjadi empat bab; bahkan menjadi satu buku. Begitulah pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.

2.)    POLA LOGIS
Dinamakan pola logis karna memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia  yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimaks,sebab-akibat, pemecahan masalah, dan umum-khusus. Dan di bawah ini sebagai contoh:

Contoh  1 (urutan klimaks)
Topik : Kejatuhan Soeharto
                                             I.            Praktik KKN marajalela
                                          II.            Keresahaan di dalam Masyarakat
                                       III.            Kerusuhan Sosial di Mana-mana
                                       IV.            Tuntutan Reformasi Menggema
                                          V.            Kejatuhan yang Tragis

Contoh 2 (Urutan Sebab-Akibat)
Topik : pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
1.       Kebakaran di Tanah Tinggi
2.       Penyebab Kebakaran
3.       Kerugian yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah
4.       Rencana Rehabilitas Fisik

Contoh 3 (Ururtan Pemecahan Masalah)
Topik : Bahasa Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
1.      Apakah Ecstasy
2.      Bahaya Ecstasy
Pengaruh Ecstasy terhadap Syaraf Pemakainnya
Pengaruh Ecstasy terhadap Masyarakat
Gangguan Kesehatan Masyarakat
Gangguan Kriminalitas
1.      Upaya Mengatasi Bahaya Ecstasy
2.      Kesimpulan dan Saran

Contoh 4 (Urutan Umum-Khusus)
Topik : Komunikasi Lisan
I. Komunikasi dan Bahasa
A. Bahasa Lisan
B. Bahasa Tulis
II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan Kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan Nada Suara
B. Kemampuan Akting
1. Mimik Muka
2. Gerakan Anggota Tubuh
III. Praktik Komunikasi Lisan …
Dst.

F.     TAHAPAN DALAM MENYUSUN KERANGKA KARANGAN:
  1. Mencatat gagasan.Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran(diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
  2. Mengatur urutan gagasan.
  3. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan sub bab.
  4. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.

G.    TUJUAN MEMBUAT KERANGKA KARANGAN:
  1. Agar karangan tidak menyimpang dari tema yang di tentukan.
  2. Agar pokok pikiran-pokok pikiran tersusun secara urut dan rapi.
  3. Agar tidak ada pokok pikiran yang kontradiktif dalam karangan.

H.    BAGIAN KERANGKA KARANGAN DALAM MENULIS

Pada dasarnya kerangka karangan terdiri dari bagian pembukaan,isi,dan penutup.pada bagian pembukaan,dirumuskan secara ringkas latar belakang pentingnya suatu tema dibahas.bagian isi memuat point-point pokok pikiran yang akan di tulis,sedangkan pada bagian penutup berisi kesimpulan dan atau saran-saran.

  • Pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah  bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya tulis tersebut secara padat,jelas dan ringkas kepada para pembaca.
  • Puncak/klimaks
Bagian klimaks adalah bagian di mana konflik cerita yang terjadi di antara tokoh-tokoh muncul. Kejadian dalam konflik biasa bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang rumit,dari yang sekali hingga yang berkali-kali dan lain sebagainya
  • Penyelesaian
Bagian penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari konfla gaya bahasa yang menarikk dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bias pula berpikir tragis.

·         Tambahan
Membuat Kararangan Karya Sastra yang Baik :
a. jelas dan padat bahasanya serta gaya bahasa yang menarik
b. judul cerita yang menarik untuk menarik perhatian
c. judul dengan isi tulisan harus sesuai dan nyambung

I.       MENGEMBANGKAN KERANGKA KARANGAN

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan terhadap materi yang hendak kita tulis, jika benar-benar memahami materi yang baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata.   Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembanganya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus di susun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang di tentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
Kerangka karya ilmiah terdiri dari:

1 Judul
2 Lembar Pengesahan
3 Abstrak/Ringkasan
4 Kata Pengantar
5 Daftar Isi
6 Daftar Tabel
7 Daftar Gambar
8 Daftar Lampiran
9 Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan
10 BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11 BAB II Tinjauan Pustaka
12 BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14 BAB V Kesimpulan dan Saran
15 Daftar Pustaka
16 Lampiran.



SUMBER

0 komentar:

 

ALOHA♥ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea