TUGAS BAHASA
INDONESIA BULAN 3
I.
PERENCANAAN PENULISAN KARANGAN ILMIAH
Penulisan
karangan ilmiah atau karya tulis ilmiah merupakan laporan tertulis dan
dipublikasikan yang memaparkan hasil penelitian baik dilakukan oleh individu
atau kelompok, satu jenis karya tulis yang berisi berbagai informasi yang
merupakan hasil pengamatan dan penelitian, seperti makalah, laporan penelitian,
skripsi, tesis, dan disertasi. Dalam membuat tulisan ilmiah, terdapat beberapa
langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Ciri-ciri khusus karya ilmiah sebagai berikut :
ü Logis,
yaitu segala keterangan yang disajikan dapat diterima akal sehat.
ü Sistematis,
yaitu segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang berkesinambungan.
ü Objektif,
yaitu disajikan apa adanya.
ü Tuntas,
yaitu semua masalah dikupas secara terperinci dan lengkap.
ü Kebenaranya
dapat diuji.
ü Berlaku
umum bagi semua populasi.
ü Memakai
bahasa yang baku sesuai kaidah bahasa.
Untuk
menghasilkan sebuah karya ilmiah yang bagus, seorang penulis harus terlebih
dahulu merencanakannya dengan matang, berikut ini beberapa langkah dalam
perencanaan penulisan ilmiah :
1.
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a. Pemilihan
masalah atau topik dan mempertimbangkan :
·
Topik yang akan di pilih harus ada di sekitar penulis.
·
Topik yang di gunakan merupakan topik paling menarik.
·
Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan
terbatas.
·
Memilki data dan fakta yang obyektif serta mencukupi.
·
Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun
sedikit.
·
Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan
yang bisa dijadikan referensi.
b. Pembatasan Topik
·
Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan
karya ilmiah dilakukan.
·
Seorang penulis
harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis harus betul-betul
yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup dan terbatas sehingga tulisannya dapat
terfokus.
c. Penentuan Judul
·
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan
karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
·
Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari
pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who
(siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
·
Penentuan judul,
akan menggambarkan tingkat kedalaman dan cakupan dari sebuag penelitian yang
akan dibahas.
·
Bagi pembaca,
judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang ditulis, bahkan
merupakan gambaran mutu tulisan yang akan digarap.
d. Menentukan Tujuan Penulisan
Menetapkan tujuan yaitu
menyampaikan maksud dari penulisan karya ilmiah atau penelitian yang akan di
buat, sehingga pembaca dapat mengetahui manfaat yang diperoleh dari karangan
ilmiah tersebut. Namun kita harus seksama, sering kali penulis memberikan
tujuan yang sangat luas sehingga topik yang dibahas keluar dari apa yang sudah
dibataskan.
e. Pembuatan kerangka karangan
(outline)
·
Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
·
Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak
menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
·
Pembuatan rencana daftar isi dari karya ilmiah.
Kerangka karangan akan membuat penulisan lebih terarah dan sesuai dengan
tujuan dibuatnya karangan ilmiah tersebut, supaya tidak melenceng terlalu jauh
karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis
besar dari suatu tulisan. Disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur
dan teratur. Beberapa fungsi kerangka karangan :
·
Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual,
menyeluruh, dan terarah.
·
Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat
gagasan-gagasan tulisan dalam sekilas pandang.
·
Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang
berbeda-beda.
·
Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
·
Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka
karangkan, penulis lebih mudah untuk mengembangkan apa yang ingin dijabarkan.
2.
Tahap Penulisan Data
Metode
ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk
pelaksanaan secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut :
a.
Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan.
Langkah awal dalam penulisan ilmiah yaitu melakukan pengamatan atas objek yang
diteliti dan menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti.
b.
Menyusun hipotesis. Menyusun dugaan-dugaan yang
menjadi penyebab dari objek penelitian.
c.
Menyusun rancangan penelitian. Ini merupakan kerangka
kerja bagi penelitian yang dilakukan.
d.
Melaksanakan percobaab berdasarkan metode yang
direncanakan. Kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan
terkait penelitian yang dilakukan.
e.
Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data. Setelah
melakukan percobaan atas objek penelitian, maka selanjutnya melakukan
pengamatan pada objek penelitian.
f.
Menganalisis dan menginterprrestasikan data.
Menjelaskan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan atau penelitian.
g.
Merumuskan kesimpulan. Menarik kesimpulan dari semua
proses percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterprestasian terhadap
objek penelitian.
h.
Melaporkan hasil penelitian. Langkah inilah yang
sesungguhnya merupakan proses penulisan karangan ilmiah. Pada langkah ini kita
telah menyusun sebuah karya tulis ilmiah yang akan memberikan manfaat bagi
pembaca.
3.
Tahap Pengorganisasian dan Pengkonsepan
a.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian
mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi
kembali lalu dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
b.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakukuan sesuai dengan
urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.
4.
Tahap Pemeriksaan atau Penyuntingan Konsep (editing)
Tahap ini bertujuan untuk :
a.
Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
b.
Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan
serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
c.
Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk
menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang
tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
d.
Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah
untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan
dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun
penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5.
Tahap Penyajian
Teknik penyajian karya ilmiah harus
dengan memperhatikan :
·
Segi kerapian dan kebersihan.
·
Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya
ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel,
daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
·
Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya
ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan
penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.
II.
KERANGKA KARANGAN
A.
PENGERTIAN
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan
penyusunan gagasan. Kerangka karngan yang belum final disebut outline
sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapid an lengkap
disebut outline final.
Sebelum membuat kerangka karangan perlu kita susun selangkah agar tujuan
awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan.karangka
karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang
lebih fokus dan terukur.kerangka belum tentu sama dengan daftar isi,atau uraian
per bab.Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah
dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
B.
MANFAAT KERANGKA KARANGAN
- Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya,dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai 2 kali,serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah di tetapkan.
- Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya. Bila kerangka karangan telah tersusun rapi,berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul,dirinci dan diruntun dengan teratur.pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimat saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya.
- Kerangka karangan merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.melalui kerangka karangan ,pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.
C.
MACAM DAN BENTUK KERANGKA KARANGAN
Kerangka karangan ada dua macam:
- Kerangka topic
Kerangka topic terdiri atas kata,frasa,atau klausa yang di dahului
tanda-tanda atau kode tertentu yang lazim untuk menyatakan hubungan antara
gagasan. Tanda baca akhir (titik)tidak di perlukan karena tidak di pakainya kalimat
lengkap. Dan biasanya kerangka topic sering di gunakan dalam praktik pemakaian.
- Kerangka kalimat
Kerangka kalimat bersifat resmi, berupa kalimat lengkap. Pemakaian kalimat
lengkap menunjukan diperlukannya pemikiranyang lebih luas dari padayang dituntut
dalam kerangka topic.
D.
FUNGSI KERANGKA KARANGAN:
Fungsi utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan
yang ada.Dan fungsi lain dari kerangka karangan sebagai berikut;
- Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
- Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahannya
- Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
E.
POLA PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN
1.)
POLA ALAMIAH
Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan factor alamiah yang
esensial. Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan
waktu. Urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah dapat di bagi menjadi
2,yaitu :
·
Urutan Ruang
Urutan ruang
dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang. Umpamanya kantor,
gedung, lokasi/wilayah tertentu.
Contoh bagian karangan yang memakai
urutan ruang.
Topic : Laporan Lokasi Banjior di
Indonesia
1.
Banjir di
Pulau Jawa
1.
Banjir di
Pulau Tengah
1.
Daerah
Semarang
2.
Daerah
Pekalongan
2.
Banjir di
Jawa Barat
1.
Daerah
Ciamis
2.
Daerah Garut
2.
Banjir di …
·
Urutan Waktu
Urutan waktu di pakai untuk menerasikan (menceritakan) suatu
peristiwa/kejadian,baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian
peristiwa.
Contoh kerangka karangan yang
memakai urutan waktu
Topic : Riwayat Hidup Rabindranath
Tagore
1. Jatidiri
Rabindranath Tagore
2. Pendidikan
Rabindranath Tagore
3. Karier
Rabindranath Tagore
4. Akhir Hidup
Rabindranath Tagore
Berdasarkan kerangka di atas dapat dibuat karangan singkat yang terdiri
atas satu alenia; dapat diperluas menjadi empat alinea; dapat diperluas lagi
menjadi empat bab; bahkan menjadi satu buku. Begitulah pentingnya membuat
kerangka karangan sebelum mengarang.
2.)
POLA LOGIS
Dinamakan pola logis karna memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau
cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
Adapun macam-macam urutan logis adalah klimaks-antiklimaks,sebab-akibat,
pemecahan masalah, dan umum-khusus. Dan di bawah ini sebagai contoh:
Contoh 1 (urutan klimaks)
Topik : Kejatuhan Soeharto
I.
Praktik KKN marajalela
II.
Keresahaan di dalam Masyarakat
III.
Kerusuhan Sosial di Mana-mana
IV.
Tuntutan Reformasi Menggema
V.
Kejatuhan yang Tragis
Contoh 2
(Urutan Sebab-Akibat)
Topik : pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
1. Kebakaran di
Tanah Tinggi
2. Penyebab
Kebakaran
3. Kerugian
yang Diderita Masyarakat dan Pemerintah
4. Rencana
Rehabilitas Fisik
Contoh 3 (Ururtan Pemecahan Masalah)
Topik : Bahasa Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
1.
Apakah
Ecstasy
2.
Bahaya
Ecstasy
Pengaruh Ecstasy terhadap Syaraf
Pemakainnya
Pengaruh Ecstasy terhadap Masyarakat
Gangguan Kesehatan Masyarakat
Gangguan Kriminalitas
1.
Upaya
Mengatasi Bahaya Ecstasy
2.
Kesimpulan
dan Saran
Contoh 4 (Urutan Umum-Khusus)
Topik : Komunikasi Lisan
I.
Komunikasi dan Bahasa
A. Bahasa
Lisan
B. Bahasa
Tulis
II.
Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan
Kebahasaan
1. Olah
Vokal
2. Volume
dan Nada Suara
B. Kemampuan
Akting
1. Mimik
Muka
2. Gerakan
Anggota Tubuh
III. Praktik
Komunikasi Lisan …
Dst.
F.
TAHAPAN DALAM MENYUSUN KERANGKA KARANGAN:
- Mencatat gagasan.Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran(diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
- Mengatur urutan gagasan.
- Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan sub bab.
- Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
G.
TUJUAN MEMBUAT KERANGKA KARANGAN:
- Agar karangan tidak menyimpang dari tema yang di tentukan.
- Agar pokok pikiran-pokok pikiran tersusun secara urut dan rapi.
- Agar tidak ada pokok pikiran yang kontradiktif dalam karangan.
H.
BAGIAN KERANGKA KARANGAN DALAM MENULIS
Pada dasarnya kerangka karangan
terdiri dari bagian pembukaan,isi,dan penutup.pada bagian
pembukaan,dirumuskan secara ringkas latar belakang pentingnya suatu tema
dibahas.bagian isi memuat point-point pokok pikiran yang akan di
tulis,sedangkan pada bagian penutup berisi kesimpulan dan atau saran-saran.
- Pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan tema yang akan
diterangkan pada karya tulis tersebut secara padat,jelas dan ringkas kepada
para pembaca.
- Puncak/klimaks
Bagian klimaks adalah bagian di mana konflik cerita yang terjadi di antara
tokoh-tokoh muncul. Kejadian dalam konflik biasa bermacam-macam bentuknya mulai
dari yang ringan sampai yang rumit,dari yang sekali hingga yang berkali-kali
dan lain sebagainya
- Penyelesaian
Bagian penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban penyelesaian dari
konfla gaya bahasa yang menarikk dalam cerita. Kesimpulan akhir cerita bisa
berakhir bahagia dan bias pula berpikir tragis.
·
Tambahan
Membuat Kararangan Karya Sastra yang
Baik :
a. jelas dan padat bahasanya serta
gaya bahasa yang menarik
b. judul cerita yang menarik untuk
menarik perhatian
c. judul dengan isi tulisan harus
sesuai dan nyambung
I.
MENGEMBANGKAN KERANGKA KARANGAN
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan terhadap
materi yang hendak kita tulis, jika benar-benar memahami materi yang baik,
permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita
kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan juga jangan
sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembanganya
harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus di susun secara
teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang di
tentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
Kerangka
karya ilmiah terdiri dari:
1 Judul
2 Lembar Pengesahan
3 Abstrak/Ringkasan
4 Kata Pengantar
5 Daftar Isi
6 Daftar Tabel
7 Daftar Gambar
8 Daftar Lampiran
9 Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan
10 BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11 BAB II Tinjauan Pustaka
12 BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14 BAB V Kesimpulan dan Saran
15 Daftar Pustaka
16 Lampiran.
1 Judul
2 Lembar Pengesahan
3 Abstrak/Ringkasan
4 Kata Pengantar
5 Daftar Isi
6 Daftar Tabel
7 Daftar Gambar
8 Daftar Lampiran
9 Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan
10 BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11 BAB II Tinjauan Pustaka
12 BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14 BAB V Kesimpulan dan Saran
15 Daftar Pustaka
16 Lampiran.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar