"Selamat pagiiiiiii...." Teriak Alya dari atas
"sayang ini masih pagi" sahut mama
"hehehe, gapapa dong ma. Alya berangkat ya ma." kata Alya
"Ga sarapan dulu?" tanya mama
"Aku bawa bekel aja deh." Jawab Alya
"Yaudah ini bekelnya hati-hati ya kamu. Belajar yang bener." Kata mama
"Iya mamaku, daaaa mama." pamit Alya sambil mencium kening mamanya
Sampai disekolah...
"Alya!" Panggil seseorang
"Ya? Ada apaan?" Sahut Alya flat
"Aku masih sayang sama kamu Al." Kata Reno mantan Alya
"So? Gue harus apa?" Tanya Alya
"Kamu mau ga balikan sama aku?"
"Tapi Al...." belum sempat meneruskan pembicaraan tiba-tiba Mita sahabat Alya menghampiri mereka.
"Alya Reno... cie balikan ya?" Tanya Mita meledek
"Apaan sih lo, udah yuk cabut. males gue liat dia." Sahut Alya ketus
"Bye Reno~" Ledek Mita
Disepanjang koridor Alya banyak bercerita kepada Mita tentang apa yang terjadi.
"Jadi lo kenalan sama adek kelas lewat bbm?" tanya Mita
"Iya Mit, beda 2 taun dibawah kita. Ih tapi masa gue seneng."
"Tapi kan lo belum pernah ketemu Al."
"Iya nanti juga ketemu kok."
Saat dikantin....
"Mit, itu orangnya." sambil menunjuk laki-laki yang sedang berjalan
"Oh itu, siapa sih namanya?"
"Namanya Arya, Mit kayaknya gue suka deh sama dia."
"Ah gila lo, lo kan baru bbman seminggu sama dia. Masa udah suka aja."
"Namanya rasa kan ga bisa ditunda dan ga ada yang tau pastinya."
"Iya deh ya suka-suka lo. Ati-ati sakit hati."
"Siap bos, udah yuk masuk kelas."
Sejak saat itu hari-hari Alya selalu ditemani bbm dari Arya. Sampai suatu hari Alya melihat Arya bersama seorang perempuan. Dan sejak saat itu Arya jarang mengaktifkan bbm nya. Sampai pada suatu hari saat pengambilan nilai renang Alya bertemu Arya.
"Arya!"
"Eh kakak." sambil tersenyum
Saat Alya duduk di pinggir kolam Arya menghampiri Alya.
"Kakak sama siapa kesini?"
"Sama temen. Cewek kamu ga diajak?"
"Engga kak, dia kan masih SMP."
"Oh aku kira masih yang SMA."
"Udah putus lama kak. Oh iya, minta nomer kakak dong."
"Buat?"
"sms lah kak."
"Oh iya. hahaha yaudah nanti ya."
"Cek bbm aku ya kak."
"Iya nanti ya. Eh iya kamu jarang on ya?"
"Iya kak, udah sebulanan kali aku ga on."
"Pantesan."
"hehe, aku kesana dulu ya kak."
"Oke."
Setelah selesai berenang Alya mengecek bbm nya, alangkah terkejutnya dia saat membaca pesan dari Arya "Kak, kalo ga ada temennya pulang bareng sama aku aja." Alya senyum-senyum senang. Akhirnya setelah mengadakan negoisasi bersama Mita, Alya pulang bersama Arya. Sepanjang jalan Alya banyak bercerita. Sampai akhirnya sampai rumah Alya. Semenjak itu Alya menjadi semakin dekat dengan Arya. Alya merasakan rasa sukanya makin bertambah. Hingga pada suatu hari Ia mengatakan bahwa Ia menyukai Arya setelah sebelumnya Alya membuat Arya penasaran siapa orang yang disukai oleh Alya. Ternyata tanpa di duga Arya juga menyukai Alya. Mereka semakin dekat dan dekat. Tapi ada satu yang menjanggal dihati Alya, Arya sudah memiliki pacar. Hingga pada saat Alya berulangtahun Arya adalah orang yang pertama memberikan ucapan. Kemudian saat berangkat sekolah..
"Cie yang lagi ulangtaun kayaknya seneng banget." Ledek Arya
"Iya dong."
"Siapa yang pertama ngucapin?"
"Kamu. hehe"
"Iya? Mantan kamu?"
"Heeh, dia ngucapin ketiga terus marah-marah gitu gara-gara ga jadi yang pertama."
"Haha, eh masih ada waktu 10 menit nih."
"Terus kenapa?"
"Sini deh."
"Apa?"
*cup* tanpa diduga Arya mencium pipi Alya. Warna wajah Alya berubah menjadi merah. Dia kaget dan senang. Tapi dia merasa berdosa.
"OMG, gue ga mimpi kan ini?" Tanya Alya dalam hati
Lalu mereka semakin lama semakin dekat. Alya pun menceritakan kisahnya itu kepada Mita.
"Lo harus ati-ati, gue takut lo cuma di PHP -in"
"Ah Mita gue takut."
"ya makanya. Sekarang terserah lo maunya gimana."
"Gue mau nyerah tapi htai gue mau bertahan."
"Yaudah lo ikutin hati lo."
"Bener nih?"
"Iya Alya sayang, tapi lo harus siap-siap retak."
"iya deh iya."
Pada suatu hari Alya memberanikan diri bertanya tentang kejelasan statusnya dengan Arya. Dan Arya selalu menjawab dengan jawaban yang sama "Hanya waktu yang bisa menjawab"
Hingga pada suatu malam Alya menangis
"Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Aku menyayanginya tapi dia telah ada yang memiliki. Dosakah aku? Aku terlanjur memberikan hatiku padanya. Tuhan, apakah waktu akan menjawab semua perasaanku padanya? Tuhan, masih adakah harapan untukku? Yang terlanjur jatuh cinta pada kekasih orang lain? Aku hanya berharap semua ini tidak abu-abu."
-To be continued-
0 komentar:
Posting Komentar