Diam itu........

Ketika diam itu menjadi menjadi pilihan, maka itu pilihan saya.

Diam itu indah ketika saya memiliki masalah dan mencoba menyelesaikannya sendiri itu indah, karena saya belajar mengasah diri saya menjadi lebih dewasa.

Diam itu emas ketika ada yang menyukai saya dan saya menyukainya itu adalah hal yang menyenangkan, mengagumi dalam diam itu so beautiful.

Tapi terkadang diam itu mematikan, karena terkadang saya tidak bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya saya rasakan. Ya istilahnya kalau ditanya "Kamu kenapa?" jawabannya hanya "Gapapa kok." Sebenarnya dibalik kata itu tersirat sejuta kata yang tidak mampu saya keluarkan.

Sama seperti rasa sayang saya terhadap kamu, begitu nyata tapi berwarna abu-abu. Rasa saya nyata tapi rasa kamu? Abu-abu. Begitu indah namun tak menunjukkan selekuk pelangi. Saya seperti berada dalam ruangan gelap yang memiliki cahaya namun redup. Hanya bisa diraba, terasa nyata hanya dalam khayalan semata. Saya mencoba menyerah meraba rasa itu namun semakin lama rasa itu justru semakin nyata, duduk manis dihati saya. Nama kamu pun dengan spontan terukir manis disana. Dengan ukiran indah pena emas dalam hati.

Kamu sebenarnya tau apa yang saya rasa tapi kamu lebih memilih diam dan mengabaikan saya, diam dan hanya diam. Kita berkomunikasi dalam diam. Saat kamu menggenggam tangan saya pun kamu diam, tapi saya bisa merasa. Terkadang saya lebih peka dari yang kamu kira. Disini dihati saya terdapat kamu, tapi apakah saya bicara? tidak saya hanya diam. Karena dalam diam saya bisa tau apa yang saya rasa sesungguhnya dan saya bisa menyayangi kamu tanpa ada seorang pun yang tau :') Jangan salahkan saya jika suatu saat nanti saya memilih mundur :)